Memanifestasikan Kuasa-Nya

Tulisan berikut ini merupakan rangkuman kotbah (sermon resume) dengan beberapa penyesuaian; Dari Ibadah Raya Minggu House of Perazim Family (HOPE Family) pada tanggal 30 Mei 2021, dengan judul "Memanifestasikan Kuasa-Nya" yang bisa di dengar ulang di tautan ini atau di dengar melalui widget dibawah ini :

Dua Minggu berturut-turut kita telah belajar mengenai betapa pentingnya Kuasa TUHAN atau Kuasa Roh Kudus dalam hidup kita. Kuasa Roh Kudus dapat bekerja dalam hidup kita, ketika kita terus memastikan untuk mengalami kepenuhan-Nya setiap hari.

Kuasa Roh Kudus memampukan kita untuk menghadirkan realita kerajaan-Nya sehingga perintah dalam Matius 10:8 dapat kita alami, kita bukan hanya mendoakan tapi menyembuhkan, mengusir setan, dan lain sebagainya. Demikian juga dengan janji dalam Markus 16:18, bahwa kita akan memegang ular dan tidak akan celaka sekalipun meminum racun maut!

Manusia Yesus adalah role model, dimana manusia dapat berjalan dan memanifestasikan Kuasa Roh Kudus. Karena itu kita yang segambar dan serupa dengan Yesus harus juga mengalami seperti yang Yesus alami.

(Baca juga: DIPERLENGKAPI 
DENGAN KUASA)

Kuasa Roh Kudus merestorasi (memulihkan/mengembalikan) hidup kita. Kuasa Roh Kudus juga yang membuat kita "melebur" dengan Kehendak dan Rencana-Nya (agenda Kerajaan-Nya). Sehingga kita tidak lagi memiliki rencana/agenda pribadi dan kita akan lebih mudah untuk mengikuti aliran Roh Kudus.

Namun pembelajaran tentang perubahan hidup yang diajarkan sejak bulan Oktober 2020 perlu di dengarkan ulang untuk mengingatkan kita kembali betapa pentingnya hal tersebut.

(Dengarkan juga : HI-NUTRITION 
FOOD FROM HOUSE OF PERAZIM FAMILY
)

Perubahan hidup yang mendalam perlu kita alami, supaya kita terus terbuka dengan apa yang TUHAN mau ajarkan lebih lagi di hari-hari kedepan. Dan di Minggu ini dan Minggu kedepan kita akan mulai belajar untuk memanifestasikan Kuasa Roh Kudus.

Nabi Yoel

Yoel 2:28 (TB)

“Kemudian dari pada itu akan terjadi, bahwa Aku akan mencurahkan Roh-Ku ke atas semua manusia, maka anak-anakmu laki-laki dan perempuan akan bernubuat; orang-orangmu yang tua akan mendapat mimpi, teruna-terunamu akan mendapat penglihatan-penglihatan.

Ribuan tahun lalu Nabi Yoel telah menubuatkan bahwa di hari-hari terakhir akan terjadi pekerjaan Roh yang besar. Dan dalam Kisah Para Rasul 2:2-4; para rasul dan murid Yesus mengalami apa yang dijanjikan ketika selama 10 hari di loteng Yerusalem mereka bertekun menantikan Roh Kudus turun atas mereka dengan sehati berdoa dan menyembah.

Menantikan sesuatu selama 10 hari dalam doa dan penyembahan bukanlah hal yang mudah, tentu kebosanan dan alasan-alasan lain dapat menghentikan penantian mereka. Tercatat dalam Kisah Para Rasul 1:15, dari 500 orang yang menantikan Roh Kudus hanya 120 orang saja yang tersisa. Orang-orang inilah akhirnya yang mengalami apa yang di nubuatkan oleh Nabi Yoel.

Penglihatan seperti yang dinubuatkan nabi Yoel ini menjadi titik awal pertobatan Rasul Paulus. Ketika ia dalam perjalanan ke Damsyik untuk membunuh murid-murid TUHAN, mendapatkan penglihatan berupa cahaya yang lebih terang dari matahari yang merebahkan ia ke tanah dan ia mendengar suara Yesus berbicara
(KPR 9:4-5; KPR 26:13).

Jika Rasul-rasul dan murid-murid menangkap perkataan nabi Yoel, percaya dan mengalaminya. Seharusnya kita sebagai gereja-Nya menangkap, mengalami dan mengimani bahwa akan terjadi pencurahan Roh yang lebih dahsyat di akhir zaman ini bahkan lebih dahsyat dari apa yang dialami dalam Kisah Para Rasul.

Jangan biarkan Iblis menipu kita dengan menganggap bahwa hanya Karakter Kristuslah yang lebih penting daripada memanifestasikan kuasa TUHAN di akhir zaman ini.

Ingat bahwa manusia Yesus bukan hanya memiliki karakter Kristus tetapi Dia juga mendemonstrasikan Kuasa!

Hal ini juga yang dijanjikan kepada kita seperti yang dikatakan oleh Nabi Yoel dan
Kisah Para Rasul 1:8.

Tidak normal jika gereja hari-hari ini miskin dengan mujizat dan karunia-karunia rohani. Sehingga orang-orang Ateis, Judaisme, dan lain-lain meragukan keberadaan mujizat ditengah pandemi COVID-19, kepada orang-orang beragama yang mereka anggap memiliki keajaiban karena mempercayai TUHAN. Mereka menganggap bahwa semua Agama dan Gereja takluk dengan COVID-19 dan hanya bisa menunggu vaksin.

Kita sebagai Gereja-Nya tidak boleh kalah dan mengiyakan fakta ini, karena kita dipanggil TUHAN untuk memanifestasikan Kuasa-Nya! Dan bukan takluk dengan apa yang terjadi hari-hari ini. Jangan izinkan fakta yang ada membuat kita tidak lagi mempercayai apa yang Ia janjikan

Mengapa kita harus memanifestasikan Kuasa TUHAN?

#1 MEMPERSIAPKAN DIRI SEBAGAI MEMPELAI WANITA KRISTUS

TUHAN telah menyebut gereja-Nya sebagai mempelai wanita Kristus. Dalam Tradisi Yahudi, semua pernikahan harus dimulai dengan pertunangan. Dalam pertunangan ini, ketika mempelai pria sudah memilih mempelai wanita, maka mereka telah dianggap sebagai suami istri. Meskipun belum ada hubungan kontak fisik, sebagaimana halnya Maria dan Yusuf (Matius 1:18).

Setelah bertunangan, maka mempelai wanita tidak boleh pergi kemana-mana dan beralih ke pria lain. Hal ini juga yang diyakini dalam masa pra-nikah. Sehingga ini menjadi dasar mengapa kita juga menolak filsafat pacaran. Karena pacaran sifatnya “coba-coba” dapat berpisah sewaktu-waktu ketika merasa tidak cocok.

Setelah mempelai pria selesai memilih wanita nya, maka ia akan membayar mahar. Mahar ini berupa sejumlah uang untuk dibayarkan kepada keluarga wanita sebagai tanda niat untuk menikahinya (wikipedia.org). Dan sesudah membayar maharnya, maka selanjutnya mempelai pria akan memberi hadiah. Dalam tradisi Yahudi, ada 9 hadiah yang akan diberikan mempelai pria kepada mempelai wanita.

Hadiah ini bukan untuk berfoya-foya atau dipakai oleh teman-temannya untuk bersenang-senang atau bergaya. Hadiah dari mempelai pria ini akan dipakai oleh mempelai wanita untuk mempersiapkan diri sebaik-baiknya sampai mempelai pria itu datang menjemputnya. Setelah mempelai pria ini pergi 12 bulan lamanya untuk mempersiapkan tempat, kamar dan rumah pengantin.

Konsep pertunangan ini juga yang Yesus adopsi dan lakukan pada kita mempelai wanita-Nya. Dia telah memilih kita menjadi mempelai wanita-Nya. Dan Yesus sebagai mempelai pria telah lunas membayar mahar-Nya bukan dengan barang yang fana melainkan dengan darah-Nya melalui kematian-Nya diatas kayu salib
(1 Petrus 1:8-9). Kemudiaan Yesus pergi meninggalkan gereja-Nya untuk mempersiapkan tempat bagi kita di surga.

Yohanes 14:2-3 (TB)

Di rumah Bapa-Ku banyak tempat tinggal. Jika tidak demikian, tentu Aku mengatakannya kepadamu. Sebab Aku pergi ke situ untuk menyediakan tempat bagimu. Dan apabila Aku telah pergi ke situ dan telah menyediakan tempat bagimu, Aku akan datang kembali dan membawa kamu ke tempat-Ku supaya di tempat di mana Aku berada, kamupun berada.

Ketika Yesus meninggalkan kita, Dia memberi hadiah kepada kita, yaitu buah Roh, yang kita kenal dengan sembilan buah Roh, yaitu Karakter Kristus. Sembilan buah Roh yang tertulis dalam Galatia 5:22-23, ialah:

  • Kasih
  • Sukacita
  • Damai Sejahtera
  • Kesabaran
  • Kemurahan
  • Kebaikan
  • Kesetiaan
  • Kelemahlembutan
  • Penguasaan Diri

Dalam Wahyu 19:8 dikatakan bahwa orang-orang kudus akan dikenakan kain lenan halus. Kain lenan halus bicara tentang perbuatan-perbuatan benar dari orang-orang yang terpilih.

Wahyu 19:8 (TB)

Dan kepadanya dikaruniakan supaya memakai kain lenan halus yang berkilau-kilauan dan yang putih bersih!” [Lenan halus itu adalah perbuatan-perbuatan yang benar dari orang-orang kudus].

Namun, kita tidak hanya menerima Buah Roh yang membuat kita memiliki karakter Kristus dan serupa dengan-Nya. Dia juga memberikan kita hadiah berupa karunia Roh. Sembilan Karunia Roh yang kita terima sesuai
1 Korintus 12:8-10, yaitu :

  • Karunia berkata dengan hikmat
  • Karunia berkata dengan pengetahuan
  • Karunia iman supranatural
  • Karunia untuk menyembuhkan
  • Karunia mengadakan mujizat
  • Karunia untuk bernubuat
  • Karunia untuk membedakan bermacam-macam roh
  • Karunia untuk berkata-kata dalam bahasa roh
  • Karunia menafsirkan bahasa roh

Dari sembilan Karunia Rohani, bukan hanya karunia mengadakan mujizat dan kesembuhan yang terlihat. Semua Karunia Rohani itu terlihat. Contoh :

  • Karunia hikmat ~ Karunia ini membuat kita dapat terhubung dengan pikiran TUHAN. Sehingga ketika ada masalah kita mampu menyelesaikannya dengan cara TUHAN.
  • Karunia pengetahuan/marifat ~ Karunia ini membuat segala hal yang tersembunyi bisa terbuka di hadapan-Nya.
  • Karunia iman ~ Karunia iman memindahkan gunung. Ketika dia percaya akan sesuatu, maka akan terjadi seperti yang dia percayai. Contohnya Elia yang menyuruh hujan tidak turun selama ia tidak mengatakannya (Yakobus 5:17).

TUHAN telah memberikan dua buah hadiah ini, sembilan Buah Roh dan sembilan Karunia Roh. Dalam menyambut Kedatangan-Nya menjemput kita gereja-Nya, kita harusnya mempergunakan karunia-karunia rohani ini untuk mempersiapkan diri.

Iblis seringkali menipu kita bahwa karena kita masih kanak-kanak rohani sehingga tidak bisa memanifestasikan Kuasa-Nya untuk menghasilkan dampak yang besar. Padahal, Kuasa TUHAN tidak ada yang kecil atau besar. Kuasa TUHAN itu dahsyat!

Ketajaman pisau tidak ditentukan apakah dia dipegang oleh anak kecil atau orang tua. Pisau akan tetap tajam dan berbahaya di tangan siapa pun.

Tapi pisau akan semakin berbahaya dan efektif ketika berada di tangan orang dewasa.

Artinya, ketika kita memanifestasikan Kuasa TUHAN dalam keadaan dewasa rohani, maka dampaknya akan semakin besar. Sehingga dunia akan melihat Kristus di dalam kehidupan kita.

Sebaliknya jika kita masih kanak-kanak rohani dalam memanifestasikan Kuasa-Nya maka dunia akan sulit untuk melihat Kristus dan cendrung akan melihat kita. Karena anak-anak akan selalu mencari puji-pujian dari banyak orang.

Jangan biarkan iblis terus memperdaya pikiran kita dan berkata bahwa memanifestasikan Kuasa-Nya bukan bagian dan panggilan kita sebagai gereja-Nya dengan ia melemparkan berbagai alasan seperti: kita belum khatam membaca Alkitab, karakter kita masih berantakan, dan lain sebagainya.

Mari buang jauh-jauh pikiran tersebut! Mari dengan iman kita percaya dan terima bahwa setiap kita akan memanifestasikan Kuasa TUHAN. Berhenti hidup biasa saja tanpa memanifestasikan Kuasa TUHAN! Jangan sampai ketika Dia datang, kita mempelai wanita-Nya tidak memakai hadiah yang sudah kita terima ini untuk mempersiapkan diri.

TUHAN mau kita hidup benar dan memanifestasikan Kuasa TUHAN.

Kita harus percaya bahwa kita akan memanifestasikan Kuasa TUHAN, tanpa melupakan pengajaran tentang perubahan hidup yang telah kita pelajari bersama. Supaya kita semakin efektif dan berdampak penuh bagi Kerajaan-Nya, dan supaya kita tidak mencari-cari pujian dari diri sendiri serta mencuri kemuliaan TUHAN ketika kita memanifestasikan Kuasa TUHAN.

#2 WARISAN KESULUNGAN

Ulangan 21:17 (TB)

Tetapi ia harus mengakui anak yang sulung, anak dari isteri yang tidak dicintai itu, dengan memberikan kepadanya dua bagian dari segala kepunyaannya, sebab dialah kegagahannya yang pertama-tama: dialah yang empunya hak kesulungan.”

Kita harus punya visi menjadi Jemaat anak sulung. Kesulungan bicara soal hidup yang memanifestasikan Kuasa TUHAN. Kita dapat belajar hal ini dari Nabi Elisa. Elisa adalah nabi yang selalu mengikuti Nabi Elia. Ketika Elia hendak diangkat TUHAN ke surga, Elisa selalu ikut kemanapun Elia pergi, mulai dari Gilgal ke Betel ke Yerikho sampai menyebrang sungai Yordan (2 Raja-raja 2).

Elisa selalu mengikuti Elia selama kurang lebih 8 tahun lamanya sampai Elia diangkat ke surga. Sampai suatu kali sebelum Elia naik ke surga, Elisa meminta dua bagian dari roh Elia (2 Raja-raja 2:11). Dua bagian roh bicara tentang warisan kesulungan.

Elisa menyaksikan Elia terangkat ke sorga

Anak sulung selalu mendapat dua kali lipat dari yang diterima oleh saudara yang lainnya seperti yang dikatakan dalam Ulangan 21:17. Warisan kesulungan ini yang membuat Elisa menjadi satu-satunya nabi di dalam Alkitab yang tetap melakukan mujizat bahkan setelah dia mati. Ini terbukti ketika ada mayat dilemparkan ke tulang Elisa, mayat tersebut bangkit (2 Raja-raja 13:21).

Ini adalah dampak yang dahsyat ketika kita menerima warisan kesulungan. Oleh karena itu, ketika kita menerima janji warisan kesulungan dan memilikinya, kita akan mengalami kedahsyatan Kuasa TUHAN.

Namun, sebelum kita meminta Kuasa kepada TUHAN, ada 3 hal yang harus kita perhatikan:

#1 BUANG SEMUA TRAUMA

Mungkin kita memiliki pengalaman gagal saat memanifestasikan Kuasa TUHAN. Misalnya ketika mendoakan orang sakit, kenyataan yang terjadi tidak sesuai ekspektasi kita. Orang yang kita doakan malah tidak sembuh atau bahkan meninggal. Atau pengalaman gagal lainnya.

Akhirnya pengalaman gagal ini mungkin membuat kita trauma. Sehingga kita menjadi percaya tipu muslihat iblis yang mengatakan bahwa memanifestasikan Kuasa TUHAN bukan bagian kita.

Tapi kita harus terus yakin dan bangkit. Karena panggilan kita memang serupa Kristus dan memanifestasikan Kuasa-Nya. Kita harus terima dan terus mempraktikkan ini.

Amsal 24:16 (TB)

Sebab tujuh kali orang benar jatuh, tetapi ia bangun kembali, tetapi orang fasik akan roboh dalam bencana

‘Jatuh’ bukan hanya bicara jatuh dalam dosa. Tapi ‘jatuh’ pada ayat tersebut bicara juga ketika kita gagal saat memanifestasikan Kuasa TUHAN kita bangkit meninggalkan segala trauma yang mengintimidasi setiap kita.

Filipi 3:13 (TB)

Saudara-saudara, aku sendiri tidak menganggap, bahwa aku telah menangkapnya, tetapi ini yang kulakukan: aku melupakan apa yang telah di belakangku dan mengarahkan diri kepada apa yang di hadapanku,

Rasul Paulus dalam Filipi 3:13 menegaskan bahwa bukan karna dia telah memperoleh sesuatu. Tapi dia fokus pada apa yang ada di depannya dan terus maju.

1 Tawarikh 11:14 (TB)

Maka berdirilah mereka di tengah-tengah ladang itu; mereka dapat mempertahankannya dan memukul kalah orang Filistin. Demikianlah diberikan TUHAN kemenangan yang besar.

Semangat salah satu Triwira / Pahlawan Daud, bernama Eleazar bin Dodo menjadi teladan. Ketika orang Filistin menguasai sebidang tanah penuh jelai kacang merah
(2 Samuel 23:11; 1 Tawarikh 11:13), semua orang Israel menjadi ketakutan dan mengundurkan diri.

Namun ketika semua orang menjadi lemah, Eleazar bangkit dan membunuh seluruh orang Filistin. Bahkan dikatakan sampai tangannya lesu. Sedangkan Israel yang tadinya telah menyerah, mereka datang hanya untuk merampas dan menikmati hasil. Triwira Daud ini dapat berhasil karena dia tidak menyerah sehingga TUHAN memberi kemenangan.

Kisah Eleazar dapat menjadi pelajaran bagi setiap kita, jangan lagi kita trauma untuk memanifestasikan Kuasa TUHAN. Apakah itu melakukan mujizat penyembuhan atau bernubuat, dan lainnya.

Kita Hope Family adalah para Penerobos, dipanggil untuk tampil di depan. Supaya generasi setelah kita akan mengikuti jejak kita dan melakukan hal yang sama. Karena janji dan kegerakan yang TUHAN buat untuk Rumah ini tidak akan berhenti dan akan terus terjadi sampai Yesus datang.

Semua ini dapat dimulai dan terjadi karena ada orang-orang yang menjadi Penerobos dan memanifestasikan Kuasa TUHAN ketika semua gereja miskin dengan mujizat. Mungkin di beberapa gereja dan jemaat, hanya ada satu atau dua orang yang muncul dengan Kuasa, tapi Firman TUHAN katakan bahwa kuasa tersebut adalah untuk kita semua, karena kita punya hadiah yang sama

Di Rumah Rohani ini, kita akan belajar memanifestasikan Kuasa TUHAN dan mengalaminya. Memang semakin lama ikut TUHAN, mungkin semakin banyak trauma dan pengalaman gagal yang kita alami ketika memanifestasikan Kuasa TUHAN.

www.shutterstock.com

Tapi kita dapat belajar dari kisah seorang petani yang miskin. Yang selalu mendoakan ladangnya, meskipun orang sekitarnya mengejek dia. Tapi dia terus percaya dan mengajak anaknya 3 kali sehari untuk berdoa bagi ladangnya.

Suatu hari seluruh daerahnya diserang hama, tapi satu-satunya ladang yang tidak terkena hama adalah milik si petani ini. Bahkan setelah itu, dia diangkat menjadi Ketua Petani di daerahnya. Hal ini terjadi karena dia setia untuk terus memberkati.

#2 HARUS PUNYA IMAN PERCAYA KITA BEROTORITAS

Matius 16:19 (TB)

Kepadamu akan Kuberikan kunci Kerajaan Sorga. Apa yang kauikat di dunia ini akan terikat di sorga dan apa yang kaulepaskan di dunia ini akan terlepas di sorga.”

Kita harus berani melangkah dan percaya bahwa kita punya otoritas TUHAN. Sehingga kita harus memakai otoritas ini dan memanifestasikan Kuasa-Nya.

Jangan terpengaruh akan filosofi dunia ini yang menyepelekan kita karena melihat pakaian yang kita pakai, uang yang kita miliki, tingginya pendidikan yang kita ambil, dan lain sebagainya. Sehingga orang-orang tidak menghiraukan ketika ketika kita berbicara memberikan nasehat/hikmat atau mendoakan mereka.

Kita tidak boleh kalah dengan dukun yang seringkali terlihat lebih berotoritas dibandingkan dengan anak TUHAN. Padahal kebanyakan dukun tidak berpendidikan dan lain sebagainya. Tapi banyak orang pintar dan pejabat yang datang kepada mereka untuk meminta pertolongan dan mengikuti setiap perintah-perintah mereka.

Seharusnya kita anak-anak TUHAN tidak boleh merasa rendah diri karena kita lebih berotoritas dibandingkan orang pintar atau dukun tersebut.

#3 PERCAYA PENUH & MENGOBARKAN KARUNIA YANG TUHAN BERIKAN

2 Timotius 1:6 (TB)

Karena itu kuperingatkan engkau untuk mengobarkan karunia Allah yang ada padamu oleh penumpangan tanganku atasmu.

Mari kita mengobarkan kembali karunia-karunia yang TUHAN berikan di tengah-tengah kita. Mulai berani, jangan takut dan jangan malu.

Karna kedatangan TUHAN sudah sangat dekat. Kapan lagi kita mau memakai hadiah yang TUHAN berikan. Jangan sampai ketika TUHAN datang kita tidak siap seperti 5 gadis bodoh dalam Matius 25 yang lupa membawa cadangan dan tidak memakai hadiahnya padahal TUHAN sudah sediakan segala sesuatunya.

Di Rumah Rohani ini, kita akan memanifestasikan Kuasa TUHAN bersama-sama. Dan ketika karunia-karunia itu dimanifestasikan, biarlah Kemuliaan hanya bagi Dia

Ditulis oleh : Margaretha Napitupulu
Editor : 
Daniel Alexandra