Diperlengkapi Dengan Kuasa
Tulisan berikut ini merupakan rangkuman kotbah (sermon resume) dengan beberapa penyesuaian; Dari Ibadah Raya Minggu House of Perazim Family (HOPE Family) pada tanggal 16 Mei 2021, dengan judul "Diperlengkapi Dengan Kuasa" yang bisa di dengar ulang di tautan ini atau di dengar melalui widget dibawah ini :
Dan menjadi seri tema baru dalam tema besar tahun GLOW (Growing & Living in God's Power) 2021 ini.
Matius 10:7-8 (TB)
Pergilah dan beritakanlah: Kerajaan Sorga sudah dekat. Sembuhkanlah orang sakit; bangkitkanlah orang mati; tahirkanlah orang kusta; usirlah setan-setan. Kamu telah memperolehnya dengan cuma-cuma, karena itu berikanlah pula dengan cuma-cuma.
Matius 10:7-8 merupakan Firman yang sudah banyak kita tahu dan dengar. Ini adalah perintah yang diberikan kepada dua belas murid dan kepada tujuh puluh murid-Nya selama Yesus melayani di bumi. Dan Yesus mengulangi perintah ini sekali lagi sebelum Ia naik ke surga dan menjadi tanda-tanda yang menyertai pelayanan orang-orang percaya.
Firman ini menunjukkan Injil keselamatan yang lengkap. Keselamatan (sozo) yang lengkap itu bukan hanya keselamatan secara roh kita. Tetapi secara roh, jiwa dan tubuh. Jiwa bicara kesembuhan batin yang kita alami, dan tubuh bicara kesembuhan dari segala bentuk sakit penyakit dan lain sebagainya.
Karena itu ketika kita memberitakan bahwa Kerajaan Allah sudah dekat, maka kita harus menyembuhkan orang-orang sakit, membangkitkan orang mati, mentahirkan orang kusta dan mengusir setan-setan.
Bukan hanya berdoa supaya orang-orang sembuh, bangkit, dan lain sebagainya. Jangan sampai kita mengurangi kebenaran Firman yang kita terima ini, berdasarkan pengalaman, tingkat (level) pengertian atau hal yang bisa/biasa kita mengerti.
Jadi ketika Firman ini datang, seharusnya kita meresponinya dengan benar. Kita harus mengalaminya dan tidak berhenti hanya sekedar tahu dan mendengar.
Karena terlebih penting mengalami daripada hanya tahu dan mendengar.
YESUS MENJADI CONTOH MANUSIA YANG SESUAI DESAIN ALLAH

Filipi 2:6-8 (TB)
yang walaupun dalam rupa Allah, tidak menganggap kesetaraan dengan Allah itu sebagai milik yang harus dipertahankan, melainkan telah mengosongkan diri-Nya sendiri, dan mengambil rupa seorang hamba, dan menjadi sama dengan manusia. Dan dalam keadaan sebagai manusia, Ia telah merendahkan diri-Nya dan taat sampai mati, bahkan sampai mati di kayu salib.
Kemanapun Yesus pergi selama pelayanan nya di bumi, semua orang yang datang kepadanya mengalami kesembuhan, kebangkitan, mujizat, dan lain sebagainya. Hal-hal yang supranatural ini terjadi, bukan semata-mata karena Yesus adalah TUHAN. Yesus memang TUHAN, tetapi Yesus melakukan hal-hal supranatural tersebut dalam keadaan 100% sebagai manusia.
Dia yang adalah TUHAN menanggalkan ketuhanan nya untuk menjadi setara dengan kita sebagai manusia biasa. Hal ini Yesus lakukan untuk :
- Melakukan Karya Penebusan ~ Karya penebusan membutuhkan satu-satunya korban manusia yang tidak bercacat/berdosa/bercela. Yesus adalah satu-satunya manusia yang tidak bercacat/berdosa/bercela karena benih Yesus bukanlah benih dosa melainkan benih Roh Kudus
(Matius 1:18).
Melalui kematian-Nya diatas kayu salib kita yang berdosa dijadikan tidak berdosa (dibenarkan dalam Yesus) sehingga kita dapat bersama-sama dengan Dia. Kita Dilahirkan kembali dan roh kita menjadi baru.
Ada benih Roh Kudus atau Roh Allah dalam hidup kita yang membuat kita menjadi ciptaan baru (manusia baru) yang seperti Kristus, Roh ini yang memampukan kita untuk mengalami pertumbuhan sehingga jiwa dan tubuh kita mengalami keserupaan dengan Kristus.
- Menjadi Contoh/Model ~ selain untuk melakukan karya penebusan, Yesus juga menjadi contoh/model bagaimana cara hidup manusia yang kembali pada desain awal Allah yang sejati atau desain Allah yang sebenarnya bersama dengan segala hak dan kewajibannya.
Dia menjadi contoh supaya siapa saja yang percaya kepada Dia, dapat melakukan perkara-perkara yang lebih besar dari yang Ia lakukan dengan segala kuasa serta mujizat yang Ia lakukan.
Tapi kenapa Yesus bisa melakukan itu semua sebagai seorang manusia?
#1 YESUS TUNDUK KEPADA BAPA

Matius 3:17 (TB)
lalu terdengarlah suara dari sorga yang mengatakan: ”Inilah Anak-Ku yang Kukasihi, kepada-Nyalah Aku berkenan.”
Tunduk kepada Bapa artinya, Yesus tidak melakukan dan memperkatakan apapun dari diri-Nya sendiri sebelum Ia melihat Bapa melakukan dan memperkatakan-Nya (Yohanes 5:19).
Yesus menyediakan diri-Nya/hidup-Nya, waktu-Nya, cita-cita, mimpi, perasaan dan semua aspek dalam hidup-Nya hanya untuk taat kepada Bapa. Yesus tidak memiliki agenda/rencana-Nya sendiri, sehingga Bapa dan Roh Kudus bebas bekerja dalam diri Yesus dalam keadaan-Nya sebagai manusia.
Lukas 10:21 (TB)
Pada waktu itu juga bergembiralah Yesus dalam Roh Kudus dan berkata: ”Aku bersyukur kepada-Mu, Bapa, Tuhan langit dan bumi, karena semuanya itu Engkau sembunyikan bagi orang bijak dan orang pandai, tetapi Engkau nyatakan kepada orang kecil. Ya Bapa, itulah yang berkenan kepada-Mu.
Yesus dapat menangkap dengan akurat apa yang Bapa kehendaki, karena Roh Kudus yang menyatakan-Nya. Karena Roh Kuduslah yang dapat menyelidiki segala sesuatu dalam diri Bapa/Allah (1 Korintus 2:10).
Sama halnya dengan kita mengerti kebenaran Firman TUHAN, itu bukan karena kita, tapi karena Roh Kudus yang mengajarkan dan menyingkapkan-Nya kepada kita.

Yesus dan kuasa Roh Kudus bekerjasama/bermitra untuk melakukan kehendak Bapa di bumi. Ketundukan kepada Bapa, keintiman dengan Roh Kudus menjadi persekutuan yang luar biasa yang Yesus hidupi dalam keadaan-Nya sebagai manusia. Dan ini juga yang seharusnya kita alami selama di bumi.
#2 YESUS DIPENUHI OLEH ROH KUDUS

Yohanes 1:32 (TB)
Dan Yohanes memberi kesaksian, katanya: ”Aku telah melihat Roh turun dari langit seperti merpati, dan Ia tinggal di atas-Nya.
Yesus mengalami kepenuhan Roh Kudus ketika Ia memberi diri-Nya dibaptis oleh Yohanes pembaptis. Setelah peristiwa inilah Yesus memulai segala bentuk pelayanan-Nya, berpuasa 40 hari di padang gurun dan melakukan mujizat pertama-Nya di
Yohanes 2.
Hal ini menunjukan bahwa manusia Yesus harus mengalami kepenuhan Roh Kudus terlebih dahulu sebelum Ia memulai segala pelayanan-Nya.
2 Tawarikh 16:9a (TB)
Karena mata Tuhan menjelajah seluruh bumi untuk melimpahkan kekuatan-Nya kepada mereka yang bersungguh hati terhadap Dia.
Kekuatan yang akan dilimpahkan dalam Firman tersebut adalah Roh Kudus. Untuk memudahkan kita mengerti tentang Roh Kudus, kita dapat mengambil dari terjemahan Inggrisnya yaitu Spirit of God; Spirit diartikan juga sebagai “semangat”, jadi kita dapat mengartikan Spirit of God dengan
“Semangat-Nya TUHAN”.
Jika kita dipenuhi dengan Roh Kudus
(Spirit of God) maka kita dipenuhi dengan Semangat/Kekuatan-Nya TUHAN. Sesuatu yang membuat TUHAN bersemangat untuk Ia kerjakan/lakukan, itu juga yang akan membuat kita bersemangat/antusias untuk melakukan/mengerjakannya.
Kita bisa saja membangkitkan semangat kita sendiri. Tetapi semangat kita terlalu mudah untuk dipengaruhi oleh situasi, kondisi dan realita yang terjadi dalam kehidupan kita.
ALAMI KEPENUHAN ROH KUDUS

Pemberitaan Kerajaan Surga bicara juga melepaskan realita Kerajaan Surga. Kesakitan, kematian dan lain sebagainya bukanlah sesuatu yang TUHAN desain dalam hidup orang percaya. Tidak ada sakit penyakit dan kematian dalam realita Kerajaan-Nya. Kesembuhan, kebangkitan, mujizat dan lain sebagainya adalah janji yang Ia berikan untuk terjadi dalam kehidupan orang percaya.
Karena itu ketika Yesus mengutus para murid-Nya, Yesus memberikan Kuasa Roh Kudus yang berasal dari diri-Nya yang telah/sudah dipenuhi oleh Roh Kudus. Sehingga dalam nama Yesus ada otoritas/kuasa untuk para murid mengusir setan, menyembuhkan orang sakit, melakukan mujizat dan lain sebagainya (Matius 10:7-8).
Roh Kudus menjadi "perbekalan" untuk para murid-Nya sebelum mereka pergi melayani. Sama halnya ketika Yesus akan naik ke surga, Yesus juga menyuruh para murid-Nya untuk menantikan Roh Kudus yang telah dijanjikan oleh Bapa untuk diberikan kepada mereka (KPR 1:4). Sebelum akhirnya mereka pergi untuk melayani dan menyelesaikan amanat agung.

Kepenuhan Roh Kudus ini yang menyebabkan Petrus yang tidak memiliki emas dan perak dapat menyembuhkan orang lumpuh berjalan, dengan menggunakan kuasa nama Yesus
(KPR 3:6).
Kita perlu hidup dan berjalan dalam kuasa Roh Kudus seperti yang dialami oleh murid-murid Yesus, untuk mempresentasikan Yesus dengan benar kepada dunia ini.
Karena itu kita harus “berjuang” untuk menghadirkan realita Kerajaan-Nya kepada orang sakit atau mati yang kita doakan atau layani. Sebagai bukti kasih kita yang nyata kepada mereka.
ORANG YANG BERSUNGGUH HATI

Kata “bersungguh hati” dalam
2 Tawarikh 16:9a dalam beberapa terjemahan dikatakan sebagai berikut :
- Fully commited to Him (Komitmen penuh kepada TUHAN)
- Blameless toward Him (Hati yang tulus kepada TUHAN)
- Fully Devoted to Him (Pengabdian penuh kepada-Nya)
- Perfect toward Him (Fokusnya hanya TUHAN)
- Loyal to Him (Setia kepada Dia)
- Completely His (Hatinya hanya milik TUHAN)
- Faithfully Obey Him (Sepenuhnya mentaati TUHAN)
- Perfectly Heart Trust in Him (Sepenuh hati percaya kepada-Nya)
- Whole Toward Him (Hati yang utuh kepada TUHAN)
Pelayanan kesembuhan dan pelayanan membangkitkan orang mati merupakan pelayanan yang membuat kita dapat melihat secara langsung kuasa pekerjaan tangan TUHAN melalui kekuatan supranatural-Nya. Ketika kita mendoakan orang sakit atau mati hati kita dilatih untuk bergantung kepada kuasa-Nya. Karena jika kita tidak bergantung kepada kuasa-Nya, kita cenderung akan menimbang-nimbang apakah hal yang kita doakan tersebut akan terjadi atau tidak.
Kita tentu berharap orang yang kita doakan/layani mengalami kesembuhan atau kebangkitan oleh karena TUHAN yang mengerjakan-Nya.
Karena itu latihlah kebergantungan kita kepada-Nya sehingga kita dapat melihat dan mengalami realita-Nya terjadi.
Roh Kudus sering diumpamakan dengan lidah api atau merpati. Sama halnya seperti dalam Kejadian 8:8-12, Nuh melepaskan merpati untuk memastikan bahwa air bah telah surut.
Pertama kali Ia melepas merpati, merpati tersebut kembali lagi, karena Ia tidak menemukan tempat untuk hinggap (Ayat 9). Percobaan yang kedua, merpati tersebut kembali lagi dan membawa daun zaitun, disini menunjukkan bahwa ia bisa hinggap tetapi ia tidak bisa tinggal (Ayat 11).
Kemudian pada percobaan yang ketiga, merpati tersebut tidak kembali lagi (Ayat 12) karena ia telah menemukan tempat untuk hinggap dan tinggal.
Demikian juga dengan Roh Kudus,
ketika Ia menemukan hati yang bersungguh kepada-Nya. Maka Ia akan hinggap dan tinggal disitu.
KUASA ROH KUDUS

Efesus 5:18 (TB)
Dan janganlah kamu mabuk oleh anggur, karena anggur menimbulkan hawa nafsu, tetapi hendaklah kamu penuh dengan Roh
Orang-orang di Yerusalem dianggap mabuk ketika mereka dipenuhi oleh Roh Kudus
(KPR 2:13). Ada kesamaan antara orang yang mabuk dengan anggur dan orang yang kepenuhan Roh Kudus. Dua-duanya tidak akan peduli dengan apa yang dikatakan oleh orang lain. Bahkan tidak mengerti apa yang di katakan oleh orang lain kepada mereka. Karena mereka seperti sedang berada di dunia yang lain.
Tetapi orang yang mabuk dengan anggur mereka tidak sadar dengan sekeliling mereka, tetapi orang yang kepenuhan roh mereka begitu sadar dengan apa yang terjadi di sekeliling mereka. Mereka paling mengetahui apa yang sedang terjadi secara roh dan yang kelihatan.
Jika kita ingin mengalami GLOW (Growing and Living in God’s Power) kita harus alami kepenuhan Roh Kudus kembali. Mungkin kita berkata bahwa saya sudah mengalami baptisan Roh Kudus, tetapi seharusnya kita mengalami kepenuhan Roh Kudus itu setiap hari.
Luke 24:49 (NIV)
I am going to send you what my Father has promised; but stay in the city until you have been clothed with power from on high."
Clothed with power (dilingkupi dengan kuasa). Tanda seseorang kepenuhan Roh Kudus adalah ia memiliki kuasa (KPR 1:8). Bukan hanya berbahasa roh atau mengalami karunia-karunia roh tetapi tidak mengalami kuasa-Nya.
Kuasa bicara beberapa hal yaitu :
- Kuasa Supranatural ~ yang bekerja untuk melakukan mujizat dan lain sebagainya.
- Kita bisa memikul salib ~ dapat bertahan dalam segala pencobaan yang dialami. Sama seperti rasul-rasul yang begitu kuatnya bertahan ditengah siksaan yang berat (luar biasa), tentu itu bukan karena kekuatan mereka sendiri. Itu adalah kuasa Roh Kudus yang bekerja dalam hidup mereka.
- Kuasa untuk hidup dalam kehendak-Nya dan melakukan-Nya.
Kita akan memiliki kuasa ini dalam perjalanan Kekristenan kita. Kita tidak boleh puas jika hidup Kekristenan kita tidak mengalami masalah, datar-datar atau “selow-selow” saja,
jika semuanya datar-datar itu bisa menjadi pertanda bahwa kita tidak sedang bertumbuh!

Dalam perumpamaan tentang penabur (Matius 13:1-7), dikatakan bahwa ketika benih itu ditabur maka pencobaan-pencobaan dan segala kesulitan-kesulitan dunia ini akan mencoba menghimpit benih yang hendak bertumbuh tersebut. Artinya ketika ada benih Firman dalam hidup kita dan kita bertumbuh untuk hidup dalam kebenaran-Nya, maka kita akan melihat tantangan tersebut!
Karena persekutuan dengan Allah adalah permusuhan bagi dunia ini (Yakobus 4:4). Dunia tidak menyukai dengan pertumbuhan rohani yang kita alami. Kita akan melihat adanya tantangan yang muncul atau sesuatu yang akan menguji Firman tersebut, ketika ada benih Firman yang tumbuh dalam kehidupan kita.
Tetapi kita harus menjadi tanah yang baik sehingga Firman itu akan bertahan dan berbuah. Karena itu kita harus alami kepenuhan Roh Kudus itu kembali bahkan setiap hari.
Mazmur 29:1-11 (Versi TPT yang diterjemahkan ke Indonesia)
Allah Mulia bergemuruh
Pujian puitis Raja Daud kepada Tuhan untuk hari-hari terakhir
Pesta Pondok Daun
Nyatakan keagungan-Nya,
hai semua putra Yahweh yang perkasa, mengembalikan semua
kemuliaan dan kekuatan padanya!
Terpesona di hadapan Yang Mulia. Terkagum di hadapan
kekuatan dan keperkasaan seperti itu! Ayo sembahlah
Yahweh yang luar biasa, tampil dalam semua kemegahan-Nya,
Sujud menyembah saat Dia muncul dalam keindahan kekudusan. Beri Dia kehormatan yang layak diterima nama-Nya. Sembahlah Dia dengan mengenakan pakaian kemuliaan
panggilan imamat Anda yang kudus!
Suara Tuhan bergema di langit dan lautan. Allah Mulia memerintah saat Dia bergemuruh di awan. Begitu kuat suara-Nya, begitu cemerlang dan cerah— Betapa agung saat Dia bergemuruh di atas perairan yang luas!
Guntur timpani-Nya menumbangkan yang terkuat di antara pepohonan. Suara simfoniknya membelah hutan besar.
Sekarang Dia memindahkan gunung Sion dengan kekuatan suara-Nya, mengguncang puncak bersalju dengan suara-Nya yang memekakkan telinga! Kilat-nyala api menyambar saat Dia berbicara.
Tuhan menyatakan diri-Nya ketika Dia membuat garis patahan bumi bergetar, mengguncang gurun, memperdengarkan suara-Nya.
Suara Tuhan yang perkasa membuat rusa melahirkan. Suara petir-Nya membuat hutan gundul. Di bait-Nya semua jatuh di hadapan-Nya dengan masing-masing berteriak, “Kemuliaan, kemuliaan, Tuhan yang mulia!”
Di atas banjir yang dahsyat, Yang Mulia memerintah, Allah-Raja memerintah dengan keabadian
di sisi-Nya.
Inilah orang yang memberikan kekuatan dan keperkasaan-Nya kepada umat-Nya. Ini adalah Tuhan yang memberi kita kecupan damai-Nya.
MAZMUR 29:1

Mazmur 29, Merupakan Pasal yang dibacakan di Minggu pertama Pentakosta (hari pencurahan Roh Kudus). Kata “penghuni” dalam versi TB (Terjemahan Baru) atau “putra Yahweh yang perkasa” direferensi silangkan oleh kitab SABDA ke :
Mazmur 103:20 (TB)
Pujilah TUHAN, hai malaikat-malaikat-Nya, hai pahlawan-pahlawan perkasa yang melaksanakan firman-Nya dengan mendengarkan suara firman-Nya.
Yang dimaksud dengan "Putra Yahweh yang perkasa" adalah mereka yang melaksanakan firman-Nya dengan mendengarkan suara firman-Nya. Mereka dapat mendengar karena Roh Kudus sendiri yang menyampaikan apa yang Bapa perkatakan. Sama seperti yang Yesus alami dalam Yohanes 5:19, "Mereka mendengar apa yang Bapa perkatakan, dan memperkatakan apa yang Bapa perkatakan".
Jadi mereka bukan hanya mendapatkan Firman dari "logos" (tertulis) tetapi juga dari "Rhema" atau proceeding words of God (perkataan Bapa/Allah). Firman ini yang mengarahkan mereka untuk melakukan/melaksanakan perintah-perintah Bapa.
Menyaksikan manifestasi Kuasa Roh Kudus atas nama Yesus yang berkuasa atas segala sakit penyakit, setan-setan, dan berbagai macam kuasa di bumi. Sehingga realita kerajaan-Nya dinyatakan dan mengembalikan kekuatan, kemuliaan yang berasal dari Bapa sendiri (Roma 11:36).
MAZMUR 29:2

“Sembahlah Dia dengan pakaian kemuliaan, panggilan kudusmu sebagai imam”.
TUHAN memanggil dan menguduskan kita menjadi imam-Nya (1 Petrus 2:9), memberikan kita kehormatan untuk dapat menyembah (mempersembahakan korban) dan mendengar suara-Nya.
Setialah melakukan segala Firman yang Ia perkatakan dalam hidup kita, sekalipun itu adalah perintah/Firman yang sangat sederhana. Karena dari hal-hal yang sederhana tersebut TUHAN akan mengarahkan hidup kita terlebih lagi, sesuai dengan janji-Nya.
Matius 25:29 (TB)
Karena setiap orang yang mempunyai, kepadanya akan diberi, sehingga ia berkelimpahan. Tetapi siapa yang tidak mempunyai, apa pun juga yang ada padanya akan diambil dari padanya
Dan berhentilah untuk membandingkan berapa banyak Firman/pewahyuan yang kita dapatkan dengan orang lain. TUHAN hanya ingin kita menjadi orang-orang yang setia dengan apa yang Ia percayakan dalam hidup kita, mulailah dari apa yang kita punya saat ini.
MAZMUR 29:9

Mazmur 29:9 dalam footnote septuagint (kitab bahasa yunani terjemahan pertama).
The Septuagint reads :
“Those who give him glory he carries to his house.”
“Mereka yang memberikan kemuliaan bagi nama TUHAN; TUHAN bawa kedalam rumah-Nya.”
Fokus penyembahan kita dari apa yang kita lakukan/kerjakan adalah untuk membawa kemuliaan bagi nama-Nya di rumah-Nya. Sehingga dalam setiap ibadah di rumah rohani ini penuh dengan kesaksian yang mengherankan, membangkitkan, karena menceritakan perbuatan-perbuatan TUHAN yang dahsyat. Kita semarakan rumah-Nya dengan kesaksian kita yang hidup!
Daud pernah berkata “lakukan pekerjaan-pekerjaan-Mu yang besar supaya kami dapat menceritakan perbuatan-perbuatan-Mu yang besar ditengah-tengah jemaat-Mu yang kudus” (Mzm 111:1-4; Mzm 89:5 (89-6)).
MAZMUR 29:11
Mazmur 29:11 (TPT)
This is the one who gives his strength and might to his people. This is the Lord giving us his kiss of peace.
Terlalu mudah bagi TUHAN untuk menyembuhkan, membangkitkan, menyatakan kuasa-Nya dan lain sebagainya sendirian. Tetapi Dia bukan Bapa yang mengerjakan semua-Nya sendirian, Dia bukan pribadi yang menahan/menyimpan kekuatan-Nya untuk dirinya sendiri.
Dia memberikan anugerah/kehormatan bagi setiap kita untuk melakukan/mengalami apa yang Ia sediakan, karena bagi-Nya kita adalah anak-anak-Nya.
Dia begitu rindu untuk mempermuliakan kita anak-anak-Nya, sama seperti Bapa yang mempermuliakan Yesus, dan Yesus memuliakan Bapa.
Bagian kita adalah mempermuliakan Bapa, dan Bapa akan mengembalikan kemuliaan itu kepada kita anak-Nya. Kita terlibat untuk beroleh kemuliaan bersama-sama dengan Bapa.
KESIMPULAN :
Jika hari-hari ini kita tidak lagi mengalami semangat-Nya TUHAN, datang kepada-Nya dengan kehausan, dengan jeritan untuk Ia membakar kembali hidup kita dengan semangat-Nya.
Para murid-Nya yang berpuasa untuk menantikan Roh Kudus tercurah, menjadi gambaran betapa hausnya mereka menantikan semangat TUHAN itu bekerja dalam hidup mereka. Mereka tidak mau mengandalkan semangat mereka sendiri yang begitu terbatas dengan situasi dan kondisi yang ada.
Ditengah bencana alam dan gempa besar yang terjadi di beberapa tempat itu menunjukkan bahwa Ia adalah Allah yang sedang bergerak.
Mari kita tangkap apa yang TUHAN akan kerjakan ditengah-tengah kita umat-Nya, dan siap untuk melakukan segala arahan/Firman-Nya. Ingat kembali janji Firman-Nya tentang pencurahan Roh Kudus yang telah dituliskan untuk merefresh kembali apa yang Ia sediakan dalam hidup kita.
Mari kita mengingat kembali apa yang TUHAN janjikan dalam mengawali tahun GLOW (Growing and Living in Gods Power) di tahun ini.
Mazmur 18:37 (18-38) (TB)
Aku mengejar musuhku sampai kutangkap mereka, dan tidak berbalik sebelum mereka kuhabiskan;
"Kejar" setiap perkara-perkara yang menantang atau menahan kita untuk tidak mengalami Semangat-Nya TUHAN habisi itu dan jangan biarkan lolos! Karena bagian kita adalah mengalami apa yang Ia janjikan karena kita adalah anak-anak-Nya.
(Ditulis oleh : Daniel Alexandra)